Ada
berbagai cara yang dilakukan oleh seorang hacker untuk mencari
kelemahan sebuah sistem website. Sehingga mereka bisa meng-hack website
tersebut. Ada berbagai tujuan seorang hacker dalam meng-hack
website, mencuri informasi pengguna, sampai hanya sekedar iseng saja.
HTTPD Attacks Hack
Kerawanan yang
terdapat dalam HTTPD ataupun webserver ada lima macam: buffer overflows,
httpd bypasses, cross scripting, web code vulnerabilities, dan URL
floods.
HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena hacker menambahkan errors pada port yang digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak caracter dan string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai. Ketika tempat untuk overflow ditemukan, seorang hacker akan memasukkan string yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi. Bufer-overflow dapat memberikan hacker akses ke command prompt.
HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena hacker menambahkan errors pada port yang digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak caracter dan string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai. Ketika tempat untuk overflow ditemukan, seorang hacker akan memasukkan string yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi. Bufer-overflow dapat memberikan hacker akses ke command prompt.
TCP/IP Sequence Stealing Hack
Passive Port Listening and Packet
Interception TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk mengakses network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force, serangan yang menggunakan metode ini mempunyai lebih banyak kualitas stealth-like.
Interception TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan Packet Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif untuk mengakses network. Tidak seperti serangan aktif maupun brute-force, serangan yang menggunakan metode ini mempunyai lebih banyak kualitas stealth-like.
Port Scanning Hack
Melalui port
scanning seorang hacker bisa melihat fungsi dan cara bertahan sebuah
system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa mendapatkan akses
kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi. Sebagai contoh :
scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default SNMP string di
buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract untuk
digunakan dalam remote command attack.
Selective Program Insertions Hack
Selective
Program Insertions adalah serangan yang dilakukan ketika hacker menaruh
program-program penghancur, seperti virus, worm dan trojan (mungkin
istilah ini sudah anda kenal dengan baik?) pada system sasaran.
Program-program penghancur ini sering juga disebut malware.
Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system, pemusnahan
file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor.
Remote File System Attack Hack
Protocol-protokol
untuk tranportasi data (tulang punggung dari internet) adalah tingkat
TCP (TCP Level) yang mempunyai kemampuan dengan mekanisme untuk
baca/tulis (read/write) Antara network dan host. Hacker bisa dengan
mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme ini untuk mendapatkan
akses ke direktori file.
Remote Command Processing Attacks
Trusted
Relationship antara dua atau lebih host menyediakan fasilitas pertukaran
informasi dan resource sharing. Sama halnya dengan proxy server,
trusted relationship memberikan kepada semua anggota network kekuasaan
akses yang sama di satu dan lain system (dalam network).
Hacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima, seorang hacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
Hacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima, seorang hacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
Proxy Server Attacks Hack
Salah satu
fungsi Proxy server adalah untuk mempercepat waktu response dengan cara
menyatukan proses dari beberapa host dalam suatu trusted network. Dalam
kebanyakan kasus, tiap host mempunyai kekuasan untuk membaca dan menulis
(read/write) yang berarti apa yang bisa saya lakukan dalam sistem saya
akan bisa juga saya lakukan dalam system anda dan sebaliknya.
Password Attacks Hack
Password
merupakan sesuatu yang umum jika kita bicara tentang kemanan. Kadang
seorang user tidak perduli dengan nomor pin yang mereka miliki, seperti
bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi online dirumah pun
sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan software security seperti
SSL (Secure Socket Layer) dan PGP (Pretty Good Privacy). Password adalah
salah satu prosedur keamanan yang sangat sulit untuk diserang, seorang
hacker mungkin saja mempunyai banyak tools (secara teknik maupun dalam
kehidupan sosial) hanya untuk membuka sesuatu yang dilindungi oleh
password.
Ketika seorang hacker berhasil mendapatkan password yang dimiliki oleh seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama dengan user tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam menjaga passwordnya dari social engineering setidaknya dapat meminimalisir resiko, selain berjaga-jaga dari praktek social enginering, organisasi pun harus mewaspadai hal ini dengan cara tekhnikal. Kebanyakan serangan yang dilakukan terhadap password adalah menebak (guessing), brute force (serangan brutal), cracking (kegiatan membobol suatu sistem komputer dengan tujuan mengambil) dan sniffing (suatu aktifitas menyadap yang di lakukan dalam jaringan yang sangat sulit untuk di cegah).
DNS and BIND Vulnerabilities
Berita
baru-baru ini tentang kerawanan (vulnerabilities) tentang aplikasi
Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam berbagai versi
mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu krisis
yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet
operation).
E-mail Exploits
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima bentuk yaitu:
1. Mail floods adalah mengirim sesuatu ke room dengan terus-menerus (membanjiri room), terlepas itu bentuk huruf atau apa saja),
2. Manipulasi perintah (command manipulation),
3. Serangan tingkat transportasi (transport level attack),
4. Memasukkan berbagai macam kode (malicious code inserting) dan
5. Social engineering (memanfaatkan sosialisasi secara fisik).
Penyerangan email bisa
membuat system menjadi crash, membuka dan menulis ulang bahkan
mengeksekusi file-file aplikasi atau juga membuat akses ke fungsi fungsi
perintah (command function).
Fragmented Packet Attacks Hack
Data-data
internet yang di transmisikan melalui TCP/IP bisa dibagi lagi ke dalam
paket-paket yang hanya mengandung paket pertama yang isinya berupa
informasi bagian utama( kepala) dari TCP. Beberapa firewall akan
mengizinkan untuk memproses bagian dari paket-paket yang tidak
mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini akan
mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya, server NT
(Network Technology) akan menjadi crash jika paket-paket yang dipecah
(fragmented packet) cukup untuk menulis ulang informasi paket pertama
dari suatu protokol.
Flooding & Broadcasting Hack
Seorang hacker
bisa menguarangi kecepatan network dan host-host yang berada di dalamnya
secara signifikan dengan cara terus melakukan request/permintaan
terhadap suatu informasi dari server yang bisa menangani serangan
classic Denial Of Service (Dos), mengirim request ke satu port secara
berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga disebut spraying.
Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station yang berada dalam
network, serangan ini dinamakan broadcasting. Tujuan dari kedua serangan
ini adalah sama yaitu membuat network resource yang menyediakan
informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang hacker dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.
Unix Finger Exploits Hack
Pada masa awal
internet, Unix OS finger utility digunakan secara efisien untuk
men-sharing informasi diantara pengguna. Karena permintaan informasi
terhadap informasi finger ini tidak menyalahkan peraturan, kebanyakan
system Administrator meninggalkan utility ini (finger) dengan keamanan
yang sangat minim, bahkan tanpa keamanan sama sekali. Bagi seorang
hacker utility ini sangat berharga untuk melakukan informasi tentang
footprinting (seni mencari / mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan target yang akan diserang), termasuk nama login dan informasi
contact.
Utility ini juga menyediakan keterangan yang sangat baik tentang aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada dalam sistem dan seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang dihasilkan dari finger ini dapat meminimalisasi usaha cracker dalam menembus sebuah sistem. Keterangan pribadi tentang user yang dimunculkan oleh finger daemon ini sudah cukup bagi seorang attacker untuk melakukan social engineering dengan menggunakan social skillnya untuk memanfaatkan user agar ‘memberitahu’ password dan kode akses terhadap system.
FTP Attack Hack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap File Transfer Protocol (FTP) adalah serangan buffer overflow (sebuah kelemahan yang mudah untuk ditemukan dan dimanfaatkan oleh hacker dalam sebuah sistem) yang
diakibatkan oleh malformed command. tujuan menyerang FTP server ini
rata-rata adalah untuk mendapatkan command shell ataupun untuk melakukan
Denial Of Service. Serangan Denial Of Service akhirnya dapat
menyebabkan seorang user atau hacker untuk mengambil resource didalam
network tanpa adanya autorisasi, sedangkan command shell dapat membuat
seorang hacker mendapatkan akses ke sistem server dan file-file data
yang akhirnya seorang hacker bisa membuat anonymous root-acces yang
mempunyai hak penuh terhadap system bahkan network yang diserang.
Sebagai contoh adalah FTP server yang populer di keluarga UNIX yaitu WU-FTPD yang selalu di upgrade dua kali dalam sehari untuk memperbaiki kondisi yang mengizinkan terjadinya buffer overflow Mengexploitasi FTP juga berguna untuk mengetahui password yang terdapat dalam sistem, FTP Bounce attack (menggunakan server FTP orang lain untuk melakukan serangan), dan mengetahui atau mensniff informasi yang berada dalam sistem.
IP Spoofing Hack
IP Spoofing
juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu pemalsuan alamat IP
hacker sehingga sasaran menganggap alamat IP hacker adalah alamat IP
dari host di dalam network bukan dari luar network. Misalkan hacker
mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx ketika hacker melakukan serangan
jenis ini maka Network yang diserang akan menganggap IP hacker adalah
bagian dari Networknya misal 192.xx.xx.xx yaitu IP type C.
IP Spoofing terjadi ketika seorang hacker ‘mengakali’ packet routing
untuk mengubah arah dari data atau transmisi ke tujuan yang berbeda.
Packet untuk routing biasanya di transmisikan secara transparan dan
jelas sehingga membuat hacker dengan mudah untuk memodifikasi asal data
ataupun tujuan dari data. Teknik ini bukan hanya dipakai oleh hacker
tetapi juga dipakai oleh para security profesional untuk men-tracing
identitas dari para hacker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar