Kapal Keruk atau dalam bahasa Inggris sering disebut dredger merupakan kapal yang memiliki peralatan khusus untuk melakukan pengerukan. Kapal
ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan, baik dari suatu pelabuhan, alur
pelayaran, ataupun industri lepas pantai, agar dapat bekerja sebagaimana
halnya alat-alat levelling yang ada di darat seperti excavator dan Buldoser.
Ada beberapa jenis kapal keruk diantaranya adalah:
Kapal keruk penghisap / Suction dredgers
Beroperasi dengan menghisap material melalui pipa panjang seperti vacuum cleaner. Jenis ini terdiri dari beberapa tipe.
Trailing suction hopper dredger
Sebuah trailing suction hopper dredger atau TSHD
menyeret pipa penghisap ketika bekerja, dan mengisi material yang
diisap tersebut ke satu atau beberapa penampung (hopper) di dalam kapal.
Ketika penampung suda penuh, TSHD akan berlayar ke lokasi pembuangan
dan membuang material tersebut melalui pintu yang ada di bawah kapal
atau dapat pula memompa material tersebut ke luar kapal. TSHD terbesar
di dunia adalah milik perusahaan Belgia yaitu Jan De Nul TSHD. Vasco Da Gama (33.000 m3 penampung, 37,060 kW total tenaga yang ada) dan perusahaan Belanda Boskalis TSHD. W.D. Fairway (35.000 m3 penampung).
PT Pengerukan Indonesia memiliki pula kapal keruk jenis ini seperti TSHD. Halmahera dan TSHD. Irian Jaya. Digunakan untuk melakukan maintenance dredging di pelabuhan-pelabuhan seluruh Indonesia.
Cutter-suction dredger
Di sebuah cutter-suction dredger atau CSD, tabung
penghisap memiliki kepala pemotong di pintu masuk penghisap. Pemotong
dapat pula digunakan untuk material keras seperti kerikil atau batu.
Material yang dikeruk biasanya diisap oleh pompa pengisap sentrifugal
dan dikeluarkan melalui pipa atau ke tongkang. CSD dengan pemotong yang
lebih kuat telah dibangun beberapa tahun terakhir, digunakan untuk
memotong batu tapi peledakan. CSD memiliki dua buah spud can di bagian belakang serta dua jangkar di bagian depan kiri dan kanan. Spud can berguna sebagai poros bergerak CSD, dua jangkar untuk menarik ke kiri dan kanan.
Dua CSD terbesar di dunia adalah CSD milik Dredging International CSD D'Artagnan (28.200 kW) dan Jan De Nul CSD J.F.J. DeNul (27.240 kW).
Bucket dredger
Bucket dredger adalah jenis tertua dari suatu kapal keruk. Biasanya dilengkapi dengan beberapa alat seperti timba / bucket
yang bergerak secara simultan untuk mengangkat sedimen dari dasar air.
Varian dari Bucket dredger ini adalah Bucket Wheel Dredger.
Beberapa Bucket dredger dan Grab dredger cukup kuat untuk mengeruk dan mengangkat karang agar dapat membuat alur pelayaran.
Bucket dredger masih dipergunakan untuk penambangan bijih timah di
Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang dioperasikan oleh PT
Timah Tbk.
Backhoe/dipper dredge
Backhoe/dipper dredger memiliki sebuah backhoe seperti excavator. Backhoe dredger dapat pula menggunakan excavator untuk darat, diletakkan di atas tongkang. Biasanya backhoe dredger ini memiliki tiga buah spudcan, yaitu tiang yang berguna sebagai pengganti jangkar agar kapal tidak bergerak, dan pada backhoe dredger yang high-tech, hanya memerlukan satu orang untuk mengoperasikannya.
Dua backhoe dredger terbesar di dunia adalah milik dari Bean L.L.C. yaitu TAURACAVOR dan milik dari Great Lakes Dredge & Dock Co. yaitu NEW YORK. Keduanya dilengkapi dengan Excavator Liebherr 996.
Water injection dredger
Water injection dredger menembakkan air di dalam sebuah jet
kecil bertekanan rendah (tekanan rendah karena material seharusnya tidak
bertebaran kemanapun, karena harus secara hati-hati agar material dapat
dipindah) ke sedimen di dasar air agar air dapat mengikat sedimen
sehingga melayang di air, selanjutnya di dorong oleh arus dan gaya berat
keluar dari lokasi pengerukan. Biasanya digunakan untuk maintenance dredging di pelabuhan. Beberapa pihak menyatakan bahwa WID adalah bukan pengerukan sementara pihak lain menyatakan sebaliknya.
Hal ini terjadi karena pengukuran yang seksama harus dibuat untuk
mengukur kedalaman air, sedangkan beberapa alat ukur untuk itu (seperti singlebeam echosounder) kesulitan untuk mendapat hasil yang akurat dan harus menggunakan alat ukur yang lebih mahal (multibeam echosounder) untuk mendapat hasil ukuran yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar