Cerita Dewasa seks ini akan menceritakan
pengalaman seorang anak kelas 2 smp yang sudah dibelajari sex oleh
tantenya sendiri. Nama tante itu adalah tante vida. Meskipun masih smp tapi sex dengan tante sepertinya bukanlah hal yang sulit. Oke langsung saja kita simak pengakuan serta cerita dewasa
berikut ini. Nama saya Dodi. Sekarang saya masih kuliah di Universitas
dan Fakultas paling favorit di Yogyakarta. Saya ingin menceritakan
pengalaman saya pertama kali berkenalan dengan permainan seks yang
mungkin membuat saya sekarang haus akan seks.
Waktu itu saya masih sekolah di salah satu SMP favorit di
Yogyakarta. Hari itu saya sakit sehingga saya tidak bisa berangkat
sekolah, setelah surat ijin saya titipkan ke teman terus saya pulang.
Ketika sampai di rumah Papa dan Mama sudah pergi ke kantor dan Mama
pesan supaya saya istirahat saja di rumah dan Mama sudah memanggil
Tante Vida untuk menjaga saya. Tante Vida waktu itu masih sekolah di
sekolah perawat. Sehabis minum obat, mata saya terasa mengantuk. Ketika
mau terlelap Tante Vida mengetuk kamarku.
Dia bilang, “Dod, sudah tidur?”
Saya jawab dari dalam, “Belum, tante!”
Tante Vida bertanya, “Kalau belum boleh tante masuk.”
Terus saya bukakan pintu, waktu itu saya sempat kaget juga melihat Tante
Vida. Dia baru saja pulang dari aerobik, masih dengan pakaian senam
dia masuk ke kamar. Walau masih SMP kelas 2 lihat Tante Vida dengan
pakaian gitu merasa keder juga. Payudaranya yang montok seperti tak
kuasa pakaian senam itu menahannya. Kemudian dia duduk di samping. Dia
bilang, “Dod, kamu mau saya ajari permainan nggak Dod?” Tanpa pikir
panjang, saya jawab, “Mau tante, tapi permainan apa lha wong Dodi baru
sakit gini kok!”
Tante Vida berkata, “Namanya permainan kenikmatan, tapi mainnya
harus di kamar mandi. Yuk” Sambil Tante Vida menggandeng tanganku masuk
ke kamar mandi saya. Saya sih mau-mau saja. Kemudian mulai dia
melorotkan celana saya sambil berkata, “Wah, burungmu untuk anak SMP
tergolong besar Dod.” Tante Vida terkagum-kagum. Waktu itu saya cuma
cengengesan saja, lha wong hati saya deg-degan sekali waktu itu.
Terus dia mulai membasahi kemaluan saya dengan air, kemudian dia
beri shampo, terus digosok. Lama-lama saya merasa kemaluan saya semakin
lama semakin keras. Setelah terasa kemudian dia melucuti pakaiannya
satu demi satu. Ya, tuhan ternyata tubuhnya sintal banget. Payudaranya
yang montok, dengan pentil yang tegang, pantat yang berisi dan sintal
kemudian vaginanya yang merah muda dengan rambut kemaluan yang lebat.
Kemudian dia berjongkok, setelah itu dia mengulum penis saya, dadanya
yang montok ikut bergoyang. Dada dan nafasku semakin memburu. Saya cuma
bisa memejamkan mata, aduh nikmatnya yang namanya permainan seks.
Kemudian, saya nggak tahu tiba-tiba saja naluri saya bergerak. Tangan
saya mulai meremas-remas dadanya, sementara tangan saya yang satu turun
mencari liang vaginanya. Kemudian saya masukkkan jari saya, dia
meritih, “Akhh, Dodi!” Saya semakin panas, saya kulum bibirnya yang
ranum, saya nggak peduli lagi. Setelah bibir, kemudian turun saya ciumi
leher dan akhir saya kulum punting susunya. Dia semakin merintih,
“Aakhh, Dodi terus Dod!” Saya nggak tahu berapa lama kami di kamar
mandi, terus tahu-tahu dia sudah di atas saya. “Dodi sekarang tante
kasih akhir permaianan yang manis, ya?” Dia meraih kemaluan saya yang
sudah tegang sekali waktu itu. Kemudian dimasukkan ke dalam vaginanya.
Kami berdua sama-sama merintih, “Akhh! Lagi tante… lagi tanteee.” Terus
dia mulai naik turun, sampai saya merasa ada yang meletus dari penis
saya dan kami sama-sama lemas. Setelah itu kami mandi bersama-sama.
Waktu mandi pun kami sempat mengulangi beberapa kali.
Setelah itu kami berdua sama-sama ketagihan. Kami bermain mulai dari
kamar saya, pernah di sebuah hotel di kaliurang malah pernah cuma di
dalam mobil. Rata-rata dalam satu minggu kami bisa 2-3 kali bermain dan
pasti berakhir dengan kepuasan karena Tante Vida pintar membuat
variasi permainan sehingga kami tidak bosan. Setelah Tante Vida menikah
saya jadi kesepian. Kadang kalau baru kepingin saya cuma bisa dengan
pacar saya, Nanda. Untung kami sama-sama tegangan tinggi, tapi dari
segi kepuasan saya kurang puas mungkin karena saya sudah jadi
peliharaan tante-tante atau mungkin Tante Vida yang begitu mahirnya
sehingga bisa mengimbangi apa yang saya mau. Nah, buat cewek-cewek atau
tante-tante bermukim di Yogya yang sama-sama tegangan tinggi,
kapan-kapan kita bisa saling berkenalan dan berhubungan. Mungkin kita
bisa bermain seperti Tante Vida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar